Ingin Menghargai Orang Tua
Santri yang satu ini cita-citanya ingin jadi polisi. Nama lengkapnya Ferdiansyah Maulana Al Baiti. Tapi teman-teman santri biasa memanggilnya dengan Ferdi. Putra kelahiran Palembang 31 Desember 2005 ini, adalah putra tunggal dari pasangan Nazarudin Al Baiti dan Vivi Andriani.

Jadi Dokter yang Hafal Al-Quran
Penampilannya cenderung pendiam. Dingin. Tapi tetap mudah akrab dengan santri lainnya. Kalau soal pakaian, santri bernama lengkap Muhammad Hafidz Airon ini selalu tampil rapi, apalagi setelah mandi.

Anak Yatim Ingin Jadi Tentara
Lincah. Gesit. Langkahnya cepat kalau berjalan. Itulah Qodri Maulana. Sosok santri yang satu ini sekarang baru bermur 8 tahun. Kesehariannya tak pernah menunjukkan kesedihan, meski sejak duduk di SD, ayahnya sudah meninggal.

Sambil Menghafal, Perbaiki Cara Baca Al-Quran
Suaranya agak nge-Bass. Tegas dan lantang. Perawakannya gempal. Hobinya sepak bola. Tapi namanya mirip dengan pebulu tangkis nasional : Taufik Hidayat. Biasa dipanggil Dayat. Asal daerahnya, lumayan jauh dari Palembang. Sebab santri yang lahir pada 21 April 2001 ini berasal dari Tanjung Baru, Riau. Sampai-sampai, sesekali diantara teman-teman santrinya memanggil dengan : Riau.

Bercita-Cita Ingin Jadi Polisi
Warna kulitnya sawo matang. Sekilas santri satu ini pendiam. Tapi ternyata santri bernama lengkap Muhammad Akbar ini mudah diajak berkomunikasi.

Sejak umur 2 bulan sudah Yatim
Masih ingat dengan sinetron Tersanjung? Bagi penonton setia televisi di era 90-an sinetron ini sangat dekat dengan di hampir semua keluarga. Ada artis yang namanya Adam Jordan yang ikut mendukung sinetron itu.

Selalu Pakai Sorban dan Peci
Dalam dunia seni Islam, kita kenal dengan seni musik sarofal anam. Tapi kalau santri yang satu ini bukan cabang seni, melainkan nama aslinya : Syahrofal Yasum.

Ingin Jadi Pemain Sepak Bola
Santri yang satu ini, sejak awal tidak mengetahui tentang Rumah Tahfidz. Tapi kata pemilik nama lengkap Defi Salendra ini, dalam pikirannya Rumah Tahfidz mirip dengan pesantren.

Sejak SD Ingin Masuk Pesantren
Kalau bicara dan mengaji, santri yang satu ini suaranya agak unik. Kalau meminjam istilah dalam media elektronik : radio, suara santri yang punya nama lengkap Angga Saputra ini, tidak masuk dalam bass atau juga trible.

Sebelum Nyantri Harus Izin Ibu
Bagi Nanang Andika, izin dari seorang ibu menjadi hal utama. Apalagi, sejak duduk di bangku SD ayahnya sudah meninggal. Makanya, ketika santri yang berasal dari Martapura ini akan masuk ke Rumah Tahfidz, lebih dulu bertanya pada ibunya.

Sejak SD Sudah Jadi Guru Ngaji
Usia boleh muda. Bahkan masih di usia anak-anak. Tapi soal kualitas membaca Al-quran santri asal Babatoman Kabupaten Musi Banyuasin ini boleh dicoba. Sebab sejak kelas II SD, putra dari psangan Nasution dan Nurlaili ini sudah bisa baca Al-quran.

Sebelum masuk Rumah Tahfidz, tanya-tanya dulu
Sejak kelas IV (empat) SD, pemilik nama lengkap Raden Muhammad Rafiudin ini sudah punya keinginan masuk pesantren. Tapi kali itu, putra asli Palembang ini belum mengetahui hendak ke mana pesantren yang akan dituju.

Kenal Rumah Tahfidz dari Brosur
Nama lengkapnya Kasnadi, tapi teman-teman akrab memanggilnya dengan Kusnadi. Atau bagi yuniornya memanggilnya dengan : Kak Kus. Kalau merunut perjalanannya belajar di Rumah Tahfidz, Kak Kus memang baru 2 bulan.

Ingin Jadi Tentara, Sekarang Ingin Jadi Guru Ngaji
Santri yang tinggal di 32 Ilir Palembang ini tergolong santri yang paling lama di Rumah Tahfidz. Kalau dihitung tahun, santri bernama lengkap Achmad Tajuddin ini sudah lebih 5 tahun belajar membaca dan menghafal Al-quran.
